Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah melakukan pengembangan kurikulum Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pengembangan kurikulum ini diharapkan siap menjelang dimulainya tahun ajaran 2013 mendatang dengan pendekatan tematik yang terintegrasi di setiap mata pelajaran.
“Kita sepakat saja bahwa Juni 2013 akan menjadi momen baru kita menyiapkan anak-anak kita untuk masa depan dengan cara yang baru,” kata Wakil Presiden Boediono yang memimpin rapat koordinasi mengenai pengembangan kurikulum di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (13/11).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh memberikan presentasi lebih dari satu jam tentang progres pengembangan kurikulum 2013 antara lain tentang filosofi dasar serta tujuan yang ingin dicapai. Dipaparkan pula sejumlah perbandingan antara kurikulum 2006 dan pengembangan kurikulum 2013 yang sedang dipersiapkan.
Salah satu ciri kurikulum 2013 untuk SD mata pelajaran IPA dan IPS akan menjadi materi pembahasan di semua mata pelajaran. Prosesnya, tema-tema yang ada di dua mata pelajaran itu diintegrasikan kepada enam mata pelajaran yang akan menjadi muatan pelajaran SD, yakni Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Olahraga-Kesehatan serta Seni-Budaya.Misalnya pelajaran tentang sungai yang bisa menjadi bagian dari pelajaran Bahasa Indonesia dan Agama. Sedangkan materi IPS bisa meluruh ke dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan juga Bahasa Indonesia. Di tingkat SD, jam pelajaran akan ditambah sebanyak empat jam seminggu.
Wapres Boediono memuji progres yang dicapai oleh tim teknis. Ia menyampaikan apresiasinya kepada tim teknis, para pendamping dan para narasumber yang menjadi bagian dari pengembangan kurikulum 2013 ini. Ia yakin bahwa tim teknis didukung oleh tokoh-tokoh dan narasumber yang tepat untuk memberikan masukan substantif.
“Kita harus menyiapkan generasi muda dari sikap, keterampilan, kemampuan berpikir dan pengetahuan yang jauh lebih baik dari kita. Saya sangat berminat untuk melakukan perubahan ini secepat mungkin. Kalau bagi saya, jadikan saja Juni 2013 sebagai pegangan,” kata Wapres Boediono.
Wapres berharap agar momentum perubahan ini jangan dilewatkan karena Presiden, Wapres dan para menteri semuanya sepakat memberi perhatian pada pendidikan dan materi pengajaran bagi anak-anak kita.
Wapres meminta agar pekerjaan besar mengembangkan kurikulum baru ini dilanjutkan tanpa berlarut-larut mengingat mata rantai pekerjaan berikutnya masih panjang. Banyak hal yang harus diterjemahkan dengan lebih kongkret seperti menyiapkan bahan pengajaran untuk masing-masing tingkat dan lain sebagainya.
Wapres juga menekankan bahwa pengembangan kurikulum 2013 menuntut perbaikan kualitas guru secara menyeluruh di tanah air. Selain itu, Wapres Boediono juga menyetujui kegiatan Pramuka dijadikan sebagai ekstrakurikuler bagi SD-SMP-SMA/SMK.
“Jadi bukan hanya pembimbing dari masing-masing sekolah, tapi juga harus ada insentif yang pas untuk pembimbing. Kegiatan kepramukaan ini harus diberi pedoman yang jelas dan saya harapkan mulai 2013 sudah berjalan,” kata Wapres Boediono.
Dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, saat ini progres pengembangan kurikulum baru mencapai SD-SMP-SMA/SMK, sedangkan untuk Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Aliyah akan segera menyusul.
Perwakilan dari Kementerian Agama mengatakan sudah siap melakukan penyesuaian. Mengenai ekstrakurikuler Pramuka, Mendikbud menambahkan bahwa hal itu memiliki dasar hukum yang jelas yakni UU no. 12/2010 tentang Gerakan Pramuka.
Dalam presentasinya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa efektivitas pembelajaran yang diharapkan dari pengembangan kurikulum 2013 adalah transformasi nilai, dimulai dengan efektivitas interaksi antara guru dan murid sehingga dapat meningkatkan pemahaman sang murid. Dalam kurikulum 2013 mendatang, akan didorong pendekatan pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui observasi, asosiasi, bertanya, menyimpulkan dan mengkomunikasikan.